Wednesday, June 9, 2010

JUDI??ape tue??


JUDI DAN KESANNYA KEPADA MASYARAKAT

1.0 Pengenalan

Judi secara umumnya boleh ditakrifkan sebagai permainan dengan memakai wang dan lain-lain sebagai taruhan. Judi yang kita ketahui sebagai parasit masyarakat yang kini semakin membarah di dalam masyarakat yang berbilang kaum. Perkara yang dibenci di sisi Allah ini menjadi kesukaan hamba-hambanya yang terlalu sukakan kehidupan dunia fana ini.

Budaya berjudi sudah semakin diktiraf dalam masyarakat kita. Judi sudah dimaklum secara ‘darurat’ dalam agama bahawa ianya haram. Tetapi berapa ramai umat Islam yang terlibat dengan judi? Baik sama ada judi itu yang HARAM di sisi kerajaan mahupun yang ‘HALAL’. TOTO, MAGNUM 4 DIGIT, PAN SWEEP sudah menjadi perkara biasa di kalangan masyarakat awam. Ada di antara kanak2 yang disuruh beli nombor ekor oleh ibubapanya. Ini amat menjijikkan!!

SIAPA yang tidak kenal GENTING. Itulah antara lokasi yang menjadi kebanggaan kerajaan dan rakyat Malaysia. Genting merupakan antara 10 syarikat judi terbesar di Asia. Itu tidak mengambil kira judi kecil-kecilan yang semakin popular di kalangan penonton tv sekarang ini seperti rancangan Insomnia. Mereka tidak lagi menghormati Institusi agama seperti Jabatan Mufti. Walaupun perkara itu sudah difatwakan haram baik dari Ulama’ luar dan dalam negara, kerajaan masih tetap membenarkan ianya berleluasa.

Bayangkan di Malaysia ini, terdapat 12 buah industri Arak dan judi dan 12 orang Muslim Melayu yang menjadi Ahli Lembaga Pengarahnya. Lebih parah lagi, rakyat Malaysia diheret dalam pelaburan secara langsung dalam Syarikat perjudian melalui KWSP, Lembaga Tabung Angkatan Tenteram Amanah Raya Sdn Bhd, Kementerian Kewangan Malaysia dan Bank Negara Malaysia!!.

Jika penyakit-penyakit ini tidak dibendung, akan hancurlah negara. Generasi akan datang akan terus hidup dalam kemungkaran, dan memimpin negara tanpa landasan Islam yang sebenar. Tetapi, jika kita mencegah parasit ini dari awal, kita dapat melahirkan insan yang patuh pada ajaran Allah yang Maha Benar. Generasi akan datang akan mengikut ajaran Allah dan meninggalkan larangannya. Masyarakat yang harmoni, tinggi sahsiah dan berintegriti juga akan terbentuk jika kita segera menghalangi perkara-perkara ini


1.1 Judi dari Sudut Ajaran Islam


Segala jenis bentuk perjudian samada loteri, tikam, mesin slot/jackpot atau seumpamanya adalah satu kesalahan dan berdosa besar di sisi Islam.

Firman Allah: "Mereka bertanya kepadamu tentang minum khamar(segala macam minuman yang memabukkan) dan berjudi. Katakanlah: "Kedua macam (perbuatan itu) adalah dosa besar (dan ada manfaat) bagi manusia, tetapi dosanya jauh lebih besar dari manfaatnya itu". (Al-Baqarah: 219)

Allah ta'ala telah berfirman yang mafhumnya:

"Wahai orang-orang mukmin. Sesungguhnya arak, judi, berhala, anak panah (judi) adalah najis (kotor) dari kelakuan syaitan. Jauhilah ia supaya kamu beroleh kemenangan. Sesungguhnya syaitan bertujuan menjadikan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui arak dan judi, serta menghalang kamu dari mengingati Allah dan mendirikan solat". Al-Maidah, 90-91.

Ayat ini jelas menunjukkan pengharaman 'khamr' (arak) dan segala bentuk 'maysir' (judi).

Al maisir pada hakikatnya adalah segala Macam permainan yang dimaksudkan untuk Mendapatkan keuntungan materi secara untung-untungan Unsur untung-untungan lebih dominan daripada perhitungan kerja keras dan kreatifitas yang sehat.

Muhammad Ali Ash Shahbuny dalam tafsir Rawaul bayaan tafsier ayatil ahkam. Mengatakan "Para ulama telah sepakat akan haramnya berbagai macam judi/qimar dan yang termasuk diharamkan berdasarkan firman Allah dalam surat Al Baqarah; 219 adalah setiap permainan yang menguntungan satu pihak dan merugikan pihak lain maka termasuk dalam maisir/qimar/judi yang diharamkan".

Dikutip dai DR Yusuf Qardhawi yang mengatakan "semua permainan yang didalamnya ada perjudian, maka hukumnya haram. Sedang apa yang dinamakan judi adalah segala permainan yang mengandung untung atau rugi bagi pelakunya".

Al qimar / judi adalah permainan yang seorang mengambil dari kawan mainnya sesuatu demi sesuatu(berupa materi). Al qimar/judi pada masa kini adalah seluruh permainan yang diisyaratkan padanya adanya suatu pemberian (berupa materi) bagi pihak yang menang yang diambil dari pihak yang kalah.

Menurut badan kerjasama Pondok pesantren Jawa Barat bahwa judi adalah permainan dengan taruhan dengan segala bentuk dan caranya (teknisnya) yang pelakunya sebagian beruntung dan sebagian merugi adalah termasuk maisir/qimar.

Judi menurut Ibrahim Anis Al-Mu’;jam Al-Wasith hal 7589, adalah "setiap permainan (la’bun) yang mengandung taruhan dari kedua pihak (muraahanah)."

Menurut Al-Jurani dalam At-Ta’rif hal. 17910, judi adalah "setiap permainan yang didalamnya di isyaratkan adanya suatu (berupa materi) yang diambil dari pihak yang kalah kepada pihak yang menang."

Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Rawa’i Al-Bayanfi Ayat Al-Ahkam(I/279), judi adalah "setiap permainan yang menimbulkan keuntungan (riba) bagi satu pihak dan kerugian (khasarah) bagi pihak lainnya".

Secara bahasa, judi adalah mempertaruhkan sejumlah uang dalam suatu permainan. Dalam Fatwa al Azhar dijelaskan, judi dalam bahasa Arab "al maisir" atau "al qimmar". Dikatakan "al maisir" yang bermakna mudah. Karena dengan berjudi seseorang bisa mengambil harta orang lain dengan cara yang sangat mudah. Dalam judi, beberapa orang akan bertaruh dengan hartanya dan melakukan sebuah permainan seperti dadu, tebak angka atau yang lain. Kemudian yang menang akam mengambil kumpulah harta tersebut.

Beberapa definisi tersebut saling melengkapi, sehingga dari kesemuanya dapat disimpulkan definisi judi yang secara menyeluruh. Jadi, judi adalah segala permainan yang permainan yang mengandung unsur taruhan (harta/materi) dimana pihaka yang menang / untung mengambil (merampas) harta materi dari pihak yang kalah.

Berdasarkan definisi itu, dalam judi ada 3 (tiga) unsur aktifitas utama :

1) Pertama, adanya taruhan harta yang berasal dari para pihak yang sedang berjudi.

2) Kedua, ada suatu permainan, untuk menentukan pihak yang menang dan yang kalah.

3) Ketiga, pihak yang menang mengambil harta yang menjadi taruhan(murahanah), sedang pihak yang kalah akan kehilangan hartanya.

No comments:

Post a Comment